Cara Kerja Dan Frame Ethernet
Spesifikasi Ethernet mendefinisikan
fungsi-fungsi yang terjadi pada lapisan fisik dan lapisan data-link dalam model
referensi jaringan tujuh lapis OSI, dan cara pembuatan paket data ke dalam
frame sebelum ditransmisikan di atas kabel.
Ethernet merupakan sebuah teknologi
jaringan yang menggunakan metode transmisi Baseband yang mengirim sinyalnya
secara serial 1 bit pada satu waktu. Ethernet beroperasi dalam modus
half-duplex, yang berarti setiap station dapat menerima atau mengirim data tapi
tidak dapat melakukan keduanya secara sekaligus. Fast Ethernet serta Gigabit
Ethernet dapat bekerja dalam modus full-duplex atau half-duplex.
Ethernet menggunakan metode kontrol
akses media Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection untuk
menentukan station mana yang dapat mentransmisikan data pada waktu tertentu
melalui media yang digunakan. Dalam jaringan yang menggunakan teknologi
Ethernet, setiap komputer akan "mendengar" terlebih dahulu sebelum
"berbicara", artinya mereka akan melihat kondisi jaringan apakah
tidak ada komputer lain yang sedang mentransmisikan data. Jika tidak ada
komputer yang sedang mentransmisikan data, maka setiap komputer yang mau
mengirimkan data dapat mencoba untuk mengambil alih jaringan untuk mentransmisikan
sinyal. Sehingga, dapat dikatakan bahwa jaringan yang menggunakan teknologi
Ethernet adalah jaringan yang dibuat berdasrkan basis First-Come, First-Served,
daripada melimpahkan kontrol sinyal kepada Master Station seperti dalam
teknologi jaringan lainnya.
Jika dua station hendak mencoba
untuk mentransmisikan data pada waktu yang sama, maka kemungkinan akan terjadi
collision (kolisi/tabrakan), yang akan mengakibatkan dua station tersebut
menghentikan transmisi data, sebelum akhirnya mencoba untuk mengirimkannya lagi
pada interval waktu yang acak (yang diukur dengan satuan milidetik). Semakin
banyak station dalam sebuah jaringan Ethernet, akan mengakibatkan jumlah kolisi
yang semakin besar pula dan kinerja jaringan pun akan menjadi buruk. Kinerja Ethernet
yang seharusnya 10 Mbit/detik, jika dalam jaringan terpasang 100 node, umumnya
hanya menghasilkan kinerja yang berkisar antara 40% hingga 55% dari bandwidth
yang diharapkan (10 Mbit/detik). Salah satu cara untuk menghadapi masalah ini
adalah dengan menggunakan Switch Ethernet untuk melakukan segmentasi terhadap
jaringan Ethernet ke dalam beberapa collision domain.
Ethernet mentransmisikan data
melalui kabel jaringan dalam bentuk paket-paket data yang disebut dengan
Ethernet Frame. Sebuah Ethernet frame memiliki ukuran minimum 64 byte, dan
maksimum 1518 byte dengan 18 byte di antaranya digunakan sebagai informasi
mengenai alamat sumber, alamat tujuan, protokol jaringan yang digunakan, dan
beberapa informasi lainnya yang disimpan dalam header serta trailer (footer).
Dengan kata lain, maksimum jumlah data yang dapat ditransmisikan (payload)
dalam satu buah frame adalah 1500 byte.
Ethernet menggunakan beberapa
metode untuk melakukan enkapsulasi paket data menjadi Ethernet frame, yakni
sebagai berikut:
1.
Ethernet II (yang digunakan untuk TCP/IP)
2.
Ethernet 802.3 (atau dikenal sebagai Raw 802.3
dalam sistem jaringan Novell, dan digunakan untuk berkomunikasi dengan Novell
NetWare versi 3.11 atau yang sebelumnya)
3.
Ethernet 802.2 (juga dikenal sebagai Ethernet
802.3/802.2 without Subnetwork Access Protocol, dan digunakan untuk
konektivitas dengan Novell NetWare 3.12 dan selanjutnya)
4.
Ethernet SNAP (juga dikenal sebagai Ethernet
802.3/802.2 with SNAP, dan dibuat sebagai kompatibilitas dengan sistem
Macintosh yang menjalankan TCP/IP)
Sayangnya, setiap format frame
Ethernet di atas tidak saling cocok/kompatibel satu dengan lainnya, sehingga
menyulitkan instalasi jaringan yang bersifat heterogen. Untuk mengatasinya,
lakukan konfigurasi terhadap protokol yang digunakan via sistem operasi.
0 komentar:
Posting Komentar