Penurunan Kualitas Layanan Jaringan ATM
Majalah Elektro Indonesia
beberapa edisi yang lalu
pernah memuat tulisan tentang parameter kualitas layanan jaringan ATM
yang membahas parameter-parameter obyektif jaringan ATM yang
direkomendasikan untuk berbagai jenis layanan yang berbeda. Tulisan
berikut dimaksudkan untuk melengkapi informasi tentang kualitas layanan
jaringan ATM dengan mengambil fokus permasalahan pada faktor-faktor
penyebab menurunnya kualitas layanan jaringan ATM. Uraian tentang
faktor-faktor penyebab menurunnya kualitas layanan jaringan ATM
diharapkan mempermudah analisis terhadap masalah yang mungkin timbul
dalam jaringan ATM sehingga langkah-langkah penanganan masalah dapat
cepat dilakukan, kelak jika ATM sudah luas diterapkan di Indonesia.
ATM (Asynchronous Transfer Mode) telah ditetapkan oleh CCITT (ITU-T)
sebagai teknik transfer data yang paling sesuai untuk B-ISDN (Broadband
Integrated Services Digital Network). ATM adalah teknik transfer data
mutakhir yang di satu sisi mengintegrasikan hampir semua
kelebihan-kelebihan teknik transfer informasi yang telah ada sebelumnya,
yaitu packet switching dan circuit switching, dan di sisi lain
mereduksi atau bahkan mengeliminasi kekurangan-kekurangan yang ada pada
keduanya.
Banyaknya kelebihan yang dimiliki jaringan ATM tidak berarti ATM tanpa
kekurangan. Komponen penunjang jaringan ATM seperti juga jaringanan yang
lain tersusun atas material fisik. Perubahan fisis karena pengaruh
suhu, aliran elektron, petir, dan sebagainya akan menimbulkan noise yang
akan berpengaruh pada unjuk kerja jaringan. Selain kesalahan transfer
karena sebab-sebab fisis di atas, dalam jaringan ATM yang melibatkan
bit-bit informasi kemungkinan terjadinya kesalahan bertambah karena
mekanisme penanganan bit-bit informasi yang memiliki kelemahan, misalnya
mekanisme pembuangan sel atau paling tidak penundaan pengiriman sel
apabila terjadi overflow. Kekurangan-kekurangan di atas pada akhirnya
akan menyebabkan menurunnya kualitas layanan jaringan ATM secara
keseluruhan.
Faktor-faktor Penyebab Nonspesifik ATM
Noise
-
Dalam sistem komunikasi, keberhasilan tergantung pada seberapa akurat
penerima bisa menerima sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim. Dan
sebagian besar kesalahan pengiriman informasi dalam sistem komunikasi
disebabkan oleh noise. Istilah noise digunakan dalam sistem komunikasi
untuk menyatakan sinyal yang tidak dikehendaki yang menyertai sinyal
pesan. Sinyal yang tidak dikehendaki ini bisa timbul dari berbagai
sumber yang dapat diklasifikasikan ke dalam dua golongan, yaitu noise
buatan manusia (man-made noise) dan noise alami (naturally noise).
Beberapa jenis noise yang terdapat dalam sistem komunikasi digital di
antaranya adalah thermal noise, shot noise, flicker noise, transient
noise (sporadic noise), dan noise kuantisasi. Thermal noise merupakan
suatu fenomena noise yang berhubungan dengan suhu material. Semakin
tinggi suhu komponen, daya noise akan semakin besar. Shot noise
disebabkan oleh aliran elektron yang terutama terjadi pada komponen
aktif. Shot noise memperbesar daya noise. Flicker noise berkaitan
dengan ketidakteraturan hubungan dan permukaan pada katoda
semikonduktor, dan kehadirannya disebabkan oleh terjadinya fluktuasi
konduktivitas medium. Flicker noise memperbesar daya noise sebanding
dengan panjang gelombang. Trsnsient noise ditimbulkan oleh sebab-sebab
alami seperti petir dan sebab-sebab buatan manusia seperti sistem
pengapian, sistem saklar, dan relai. Salah satu jenis transient noise
yang paling sering terjadi adalah impulse noise. Transient noise dapat
menyebabkan kesalahan dalam sinkronisasi. Noise kuantisasi timbul pada
saat proses pengubahan sinyal analog menjadi sinyal digital akibat
pembulatan level sinyal kontinyu ke harga-harga yang diskrit dan
terutama dirasakan pada sinyal yang memiliki level rendah. Noise
kuantisasi menyebabkan timbulnya kesalahan dalam regenerasi sinyal.
Batas noise yang diizinkan biasanya ditentukan oleh perbandingan antara
daya sinyal informasi dengan daya noise yang masuk ke dalam suatu sistem
komunikasi atau biasa dikenal dengan signal to noise ratio (SNR atau
S/N). Dalam sistem komunikasi digital di mana informasi yang dikirim
berupa bit-bit data, dikenal juga perbandingan antara energi sinyal tiap
bit (energi bit) terhadap daya noise (Eb/No).
Pada ATM, bit error yang terjadi dalam sel juga disebabkan oleh
noise-noise di atas. Bit error yang terjadi pada bidang header
menyebabkan terjadinya kesalahan pengalamatan sel sehingga buffer pada
sistem switching akan overflow dan terjadi kepadatan pada jalur (link)
yang bukan miliknya. Sementara bit error yang terjadi pada bidang
informasi akan menurunkan kualitas layanan yang diterima oleh pemakai
terutama pada layanan yang bersifat real time dan yang tidak toleran
terhadap bit error, misalnya layanan video dan audio berkualitas tinggi.
Pada beberapa layanan, sel-sel yang salah alamat juga menyebabkan
hilangnya sinkronisasi.
Delay Transmisi dan Switching
-
Delay didefinisikan sebagai selisih waktu antara saat pengiriman blok
(sebuah bit atau sebuah paket data) informasi pada sumber (t0 ) dan saat penerimaan blok informasi tersebut di sisi penerima (t1).
Secara umum, delay yang terjadi dalam jaringan telekomunikasi
disebabkan oleh delay transmisi dan delay switching.
Delay transmisi tergantung pada jarak yang harus ditempuh antara sumber
dengan tujuan dan juga tergantung pada jenis media transmisinya, tetapi
tidak tergantung pada teknik pengiriman data yang digunakan. Delay
transmisi terjadi karena terbatasnya kecepatan sinyal dalam media.
Delay-delay propagasi yang direkomendasikan untuk berbagai media
perambatan disajikan dalam Tabel 1.
Media Transmisi | Delay |
Kabel Koaksila Serat optik Kabel Koaksila bawah laut Satelit (ketinggian 14.000 km) Satelit (ketinggian 36.000 km) |
4 us/km 5 us/km 6 us/km 110 ms 360 ms |
Faktor-faktor Penyebab Spesifik ATM
Dalam switching ATM, throughput (debit data yang berhasil lewat/dilayani) dan kecepatan bit error tergantung pada teknologi dan ukuran sistem switching yang digunakan. Tiga parameter penting yang menentukan unjuk kerja suatu switching ATM adalah bloking hubungan (connection blocking), probabilitas terjadinya kehilangan dan penyiapan sel (cell loss and cell insertion probability) serta delay switching. Ketiga parameter tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Bloking hubungan
-
ATM merupakan teknik transfer informasi yang berorientasi pada hubungan.
Artinya, pada saat proses pembangunan hubungan, hubungan logika harus
ditemukan antara inlet dan outlet logika. Bloking hubungan ditentukan
oleh probabilitas tidak tersedianya sumber daya (resources) yang cukup
antara inlet dengan outlet dalam switch yang bisa menjamin tingkat
kualitas hubungan pada derajat yang dibutuhkan, baik untuk hubungan yang
telah ada (existing connection) maupun hubungan yang baru. Jika
tersedia sumber daya yang cukup (yaitu bandwidth dan nilai header) pada
inlet dan outlet switch, maka bloking hubungan internal tidak akan
terjadi. Jadi hubungan baru selalu dapat dibangun jika sumber daya
tersedia pada eksternal link, tanpa melihat cukup atau tidaknya sumber
daya pada internal switch.
Beberapa implementasi switch yang lain mempunyai bloking hubungan
internal sehingga harus dilakukan pengalokasian sumber daya setiap kali
akan dibangun hubungan baru. Probabilitas bloking switch dalam hal ini
ditentukan oleh ukuran switch, yakni jumlah hubungan internal yang
tersedia dan beban hubungan yang harus dilayani.
-
Pada suatu saat dapat terjadi terlalu banyak sel yang berada dalam satu
link yang sama, baik link internal switch maupun eksternal. Akibatnya
akan terjadi antrian (queue) di luar kemampuan buffer (buffer overflow)
sehingga akan menyebabkan hilangnya sel. Probabilitas terjadinya
kehilangan sel harus dijaga dalam batas-batas tertentu untuk menjamin
kualitas layanan yang tinggi. Probabilitas tipikal terjadi sel hilang
dalam switch ATM berkisar antara 10-8 dan 10-11.
Selain itu juga dapat terjadi sel-sel ATM mengalami kesalahan pengalamatan internal di dalam switch, sehingga sel-sel tersebut akan melalui link yang salah. Probabilitas penyisipan sel yang salah ini kurang lebih 1000 kali lebih baik dari probabilitas sel hilang.
-
Waktu yang diperlukan untuk men-switch sebuah sel ATM melalui
switch-switch ATM merupakan faktor yang memberikan kontribusi cukup
besar pada delay total. Harga tipikal delay switch ATM berkisar antam 10
hingga 1000 us dengan delay jitter kurang dari 100 us. Dalam banyak
kasus, delay jitter ditentukan oleh probabilitas saat delay switching
lebih besar dari suatu harga tertentu yang disebut quantile. Jitter
sebesar 100 us pada 10-10 qusnffle menyatakan bahwa probabilitas delay swicth lebih besar dari 100 us adalah kurang dari 10-10.
Selain keterbatasan switching, perangkat yang ikut mempengaruhi unjuk kerja jaringan ATM adalah buffer. Dalam hal ini adalah buffer yang ada di sisi pengirim dan di sisi penerima. Buffer di sisi penerima berfungsi untuk menyamakan atau meratakan (smoothing) aliran trafik yang datang dan menyimpan untuk sementara paket-paket data ketika prosesor sedang sibuk. Sedangkan buffer di sisi pengirim berfungsi menyimpan untuk sementara paket data yang hendak dikirim hingga paket data tersebut dikirim setelah permintaan hubungannya diterima oleh jaringan.
Ketidaksinkronan Clock Sumber dengan Clock Penerima
Dalam jaringan ATM, clock node tidak tergantung pada clock jaringan. Karena itu dapat terjadi kemungkinan frekuensi clock node-node tersebut tidak sama. Hal ini menyebabkan node penerima salah dalam memperkirakan kecepatan data yang diharapkannya. Jika clock di penerima lebih cepat dari clock pengirim, sel akan dianggap hilang meskipun delay total jauh lebih kecil dari harga yang direkomendasikan. Pada layanan video yang membutuhkan kontinuitas sel-selnya, kehilangan sel dapat menyebabkan cacat yang sangat berarti pada gambar yang ditampilkannya.
Dalam jaringan ATM, clock node tidak tergantung pada clock jaringan. Karena itu dapat terjadi kemungkinan frekuensi clock node-node tersebut tidak sama. Hal ini menyebabkan node penerima salah dalam memperkirakan kecepatan data yang diharapkannya. Jika clock di penerima lebih cepat dari clock pengirim, sel akan dianggap hilang meskipun delay total jauh lebih kecil dari harga yang direkomendasikan. Pada layanan video yang membutuhkan kontinuitas sel-selnya, kehilangan sel dapat menyebabkan cacat yang sangat berarti pada gambar yang ditampilkannya.
-
Error yang terjadi dalam bit-bit header sel ATM disebabkan oleh noise
selama proses transmisi. Bidang header adalah khas ATM, dan implikasi
kesalahan bit dalam header secara langsung dapat menurunkan kualitas
layanan jaringan ATM. Karena itu error pada bidang header dimasukkan ke
dalam faktor-faktor penyebab menurunnya kualitas layanan jaringan ATM
yang spesifik ATM.
Dalam ATM, error yang terjadi pada bit-bit bidang header menyebabkan
perangkat switching atau multipleksing salah menerjemahkan alamat yang
dibawa header sehingga terjadi kesalahan pengalamatan sel. Kesalahan
pengalamatan ini terjadi jika header yang telah berubah tadi memiliki
alamat link yang lain. Dalam hal ini, 2 link akan menerima akibat karena
kesalahan pengalamatan sel. Satu link akan kehilangan sel, sementara
link yang lain akan menerima satu sel tambahan. Jika header yang berubah
tadi tidak berisi suatu alamat link dalam jaringan, sel akan diabaikan
sehingga hanya akan terjadi kehilangan sebuah sel pada satu link.
Pada kedua kasus di atas, penggandaan error (error multiplication) dapat terjadi.
-
Pengalokasian bandwidth adalah penentuan lebar bandwidth yang diperlukan
oleh sebuah hubungan dalam jalingan untuk mencapai tingkat kualitas
layanan tertentu. Pengalokasian bandwidth dalam jaringan B-ISDN menjadi
hal yang kompleks karena layanan-layanan yang harus dilayani memiliki
karakteristik yang berbeda-beda, baik dalam kecepatan bit maupun sifat
hubungannya. Penetapan kecepatan transfer link di bawah kecepatan puncak
trafik layanan akan menyebabkan penurunan kualitas, karena pada saat
kecepatan bit lebih besar dari kecepatan transfer link, beberapa bit
akan hilang atau diabaikan seperti yang diilustrasikan dalam Gambar 1.
Sementara jika kecepatan transfer ditetapkan pada kecepatan puncak
trafik, akan terjadi pemborosan bandwidth yang berarti pemborosan sumber
daya jaringan sehingga jaringan menjadi tidak efisien seperti yang
diilustrasikan dalam Gambar 2.
Pada layanan video misalnya, kecepatan aliran bit video yang dimasukkan
ke jaringan ditentukan oleh bandwidth yang dialokasikan pada jaringan.
Pengalokasian kecepatan bit konstan pada sumber video akan menyebabkan
penurunan kualitas gambar jika gambar memiliki kandungan informasi yang
besar, dan akan menyebabkan penurunan efisiensi penggunaan bandwidth
jika gambar memiliki kandungan informasi sedikit. Karena
kerugian-kerugian inilah maka teknik pengkodean video akan mengarah
kepada penggunaan teknik VBR (Variable Bit Rate) video.
-
Delay yang terjadi dalam jalingan ATM berhubungan dengan karakteristik
unjuk kerja ATM, yaitu time transparency. Time transparency
didefinisikan sebagai kemampuan jaringan mentransfer data dengan delay
sekecil mungkin. Delay akan sangat berpengaruh pada layanan yang
bersifat real time seperti voice dan video.
Dua parameter yang menpengaruhi time transparency yaitu delay dan delay
jitter. Untuk setiap blok informasi, delay yang terjadi dapat
berbeda-beda sehingga menimbulkan variasi delay. Delay jitter
didefinisikan sebagai variasi delay pada selang waktu tertentu.
Beberapa delay yang khas ATM dan memberikan kontribusi pada delay total
dalam jaringan ATM adalah delay pengkodean (coding delay), delay
paketisasi (packetization delay), delay depaketisasi (depacketization
delay), dan delay switching. Delay switching terdiri dari delay tetap
(fixed delay) dalam peralatan switching dan delay antrian (queueing
delay) dalam buffer peralatan switching.
0 komentar:
Posting Komentar