Jenis dan Tipe Kabel pada Networking
Setiap jenis kabel mempunyai
kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, oleh karena itu dibuatlah pengenalan
tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair
(UTP unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair) dan coaxial cable.
Kabel UTP
UTP, singkatan dari “Unshielded
Twisted Pair”. Disebut unshielded karena kurang tahan terhadap interferensi
elektromagnetik. Dan disebut twisted pair karena di dalamnya terdapat pasangan
kabel yang disusun spiral alias saling berlilitan. Ada 5 kategori kabel UTP.
Dari kategori 1 sampai kategori 5. Untuk jaringan komputer yang terkenal adalah
kategori 3 dan kategori 5.
Kategori 3 bisa untuk transmisi data
sampai 10 mbps, sedang kategori 5 sampai 100 mbps. Kalau hanya buat misalnya
jaringan komputer di kantor atau kampus atau warnet, paling hemat ya
menggunakan yang kategori 3.
Straight
Cable
Menghubungkan ujung satu dengan ujung
lain dengan satu warna, dalam artian ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua
di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi
masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight
cable ini, yaitu :
Untuk kabel dengan konfigurasi memiliki sususan warna sebagai berikut (568
A) :
1.
Putih
hijau
2.
Hijau
3.
Putih
oranye
4.
Biru
5.
Putih
biru
6.
Oranye
7.
Putih
coklat
8.
Coklat
Cross Over Cable
Kabel jenis ini biasa digunakan untuk
menghubungkan dua perangkat jaringan dengan hierarki setingkat, sebagai contoh
koneksi antara PC to PC, atau PC ke AP Radio, Router to router. Berikut
konfigurasi pengkabelan/pemasangan konektor RJ-45:
Untuk cross memiliki konfigurasi kabel dengan ujung – ujung A-B atau B-A
, maksudnya jika salah satu ujungnya seperti ini :
1.
Putih
hijau
2.
Hijau
3.
Putih
oranye
4.
Biru
5.
Putih
biru
6.
Oranye
7.
Putih
coklat
8.
Coklat
Maka ujung lainya harus bertipe
seperti ini:
1.
Putih
oranye
2.
Oranye
3.
Putih
hijau
4.
Biru
5.
Putih
biru
6.
Hijau
7.
Putih
coklat
8.
Coklat
Coaxial Cable
Untuk coaxial cable, dikenal dua
jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin
coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).
Thick coaxial cable (Kabel Coaxial
“gemuk”)
Kabel coaxial jenis ini
dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini
mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel
jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau
hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.
Kabel Coaxial ini (RG-6) jika
digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:
·
Setiap
ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan
terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1
watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
·
Maksimum
3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated
segments.
·
Setiap
kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
·
Setiap
segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
·
Maksimum
panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
·
Maksimum
jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
·
Setiap
segment harus diberi ground.
·
Jarang
maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device)
adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
·
Jarang
minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).
Thin coaxial cable (Kabel Coaxial
“Kurus”)
Kabel coaxial jenis ini banyak
dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak
memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan,
kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana
diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap
lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel
jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.
Kabel coaxial jenis ini, misalnya
jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan TConnector dan
terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:
·
Setiap
ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
·
Panjang
maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
·
Setiap
segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
·
Kartu
jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan
transceiver, kecuali untuk repeater.
·
Maksimum
ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
·
Setiap
segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
·
Panjang
minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
·
Maksimum
panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
·
Setiap
segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.
0 komentar:
Posting Komentar