Teknologi WAN - ATM (Asynchronous Transfer Mode)

ATM (ASYNCHRONOUS TRANSFER MODE)


Asynchronous Transfer Mode atau Mode Transfer Asinkron (disingkat ATM) adalah nama sebuahjaringan khusus. ATM merupakan sebuah teknologi lapisan 2, yang dapat digunakan oleh siapa saja, namun sekaligus merupakan sebuah jaringan publik sebagaimana halnya Internet, dengan sistempengalamatan yang dikelola secara rapi, sehingga setiap perangkat di dalam jaringan dapat memiliki sebuah identitas yang unik.



Asynchronous Transfer Mode merupakan standar internasional untuk cell relay di mana multipletipe layanan (semisal suara digital / voice, video, atau data) disampaikan dalam fixed length (53-byte)cells. Fixed-length cells memungkinkan proses sel (cell) berlangsung dalam perangkat keras(hardware), dengan demikian akan mereduksi keterlambatan transmit. ATM dirancang untuk transmisi media berkecepatan tinggi seperti E3, SONET, dan T3.
Pada ATM seluruh informasi yang akan ditransfer akan dibagi menjadi slot-slot dengan ukuran tetap yang disebut sel. Ukuran sel pada ATM adalah 53 oktet (1 oktet =8 bits) yang terdiri dari :
48 oktet untuk field informasi, dan
5 oktet untuk header.
Sebagai teknologi yang dipilih oleh International Telecommunication Union (ITU, sebelumnya CCITT) untuk ISDN jalur lebar (broadband), protokol komunikasi ini juga dispesifikasikan oleh ATM Forum untuk transmisi 155 Mbps pada layer data link menggunakan kabel twisted pair dan aplikasi dalam pengkabelan fiber optik dalam versi yang terakselerasi dari Asynchronous Time Division Multiplexing (ATDM) untuk membawa banyak aliran informasi melalui sebuah kanal komunikasi.

ATM berbeda dalam beberapa hal dari teknologi data link lain yang lebih umum seperti Ethernet. Sebagai contoh, ATM tidak melibatkan routing. Komponen perangkat keras yang disebut ATM Switch membentuk koneksi point to point antara kedua ujung transmisi, dan data mengalir langsung dari sumber ke tujuan. ATM tidak menggunakan paket dengan panjang yang berubah-ubah, tetapi menggunakan sel berukuran tetap.

Kinerja ATM diekspresikan dalam bentuk tingkatan OC (Optical Carrier), dan ditulis sebagai "OC-xxx". Tingkatan kinerja setinggi 10 Gbps (OC-192) secara teknis bisa dicapai dalam ATM. OC-3 (155 Mbps) dan OC-12 (622 Mbps) adalah tingkatan kinerja yang lebih umum untuk ATM. ATM dirancang untuk mendukung pengelolaan pita lebar (bandwidth) yang lebih mudah. Tanpa adanyarouting dan dengan sel berukuran tetap, pengguna dapat dengan mudah memonitor dan mengendalikan pita lebar (bandwidth) ATM dibandingkan dengan Ethernet.

Teknologi ATM menawarkan dua karakteristik yang memperbaiki tingkat kecepatan transfer data. Pertama, besarnya paket yang dikomunikasikan menjadi lebih kecil jika dibandingkan dengan protokol-protokol untuk sistem telepon, sehingga memungkinkan paket-paket dari pengguna yang berbeda yang melewati jaringan pada waktu yang bersamaan dapat dikelompokkan secara merata. Karakteristik ATM yang kedua adalah mengingkatnya kecepatan, dari 25 hingga 155 Mbps. Bahkan, peralatan ATM dapat menggabungkan 16 saluran menajadi satu untuk menghasilkan kecepatan transfer hampir sebesar 2,5 juta bit per detik.
 

Teknologi WAN - Frame Relay

FRAME RELAY


Frame Relay merupakan standar area jaringan yang luas teknologi yang menentukan link layer fisik dan logis dari saluran telekomunikasi digital menggunakan paket switching metodologi. Awalnya dirancang untuk transportasi di seluruh Integrated Services Digital Network (ISDN) infrastruktur, dapat digunakan saat ini dalam konteks banyak antarmuka jaringan lainnya.


Penyedia jaringan Frame Relay umumnya menerapkan untuk suara ( VoFR ) dan data sebagai enkapsulasi teknik, digunakan antara jaringan area lokal (LAN) melalui wide area network (WAN). Setiap pengguna akhir mendapatkan jalur pribadi (atau leased line ) ke Frame Relay simpul . Jaringan Frame Relay menangani transmisi melalui jalur yang sering berubah transparan untuk semua pengguna-akhir.

Frame Relay telah menjadi salah satu protokol WAN yang paling luas digunakan. Its murahnya (dibandingkan dengan leased line) yang disediakan salah satu alasan untuk popularitas. Kesederhanaan ekstrim mengkonfigurasi peralatan pengguna dalam jaringan Frame Relay menawarkan alasan lain untuk popularitas Frame Relay itu.

Dengan munculnya Ethernet lebih dari serat optik, MPLS , VPN dan berdedikasi broadband layanan seperti modem kabel dan DSL , akhirnya mungkin alat tenun untuk protokol Frame Relay dan enkapsulasi. [ kutipan diperlukan ] Namun banyak daerah pedesaan masih kurang DSL dan kabel modem layanan . Dalam kasus seperti jenis paling murah non-koneksi dial-up tetap menjadi 64-kbit / s frame-relay line. Jadi sebuah rantai ritel, misalnya, dapat menggunakan Frame Relay untuk menghubungkan toko pedesaan ke mereka WAN perusahaan.
 

Teknologi WAN - Packet Switching

PACKET SWITCHING



Packet Switching Merupakan pengembangan dari Circuit Switching merupakan jaringan telekomunikasi yang awalnya digunakan untuk komunikasi suara seperti telephone. Dengan perkembangan komunikasi data circuit switching mulai melakukan transmisi bukan hanya suara tetapi juga data. Pada koneksi suara circuit switching bekerja baik karena sebagian waktu dipakai untuk satu pihak, seperti halnya telephone antara dua orang yang bergantian berbicara. Akan tetapi pada koneksi maupun komunikasi data waktu yang dipakai terbuang, misal koneksi dari satu host ke server akan banyak waktu nya idle. Sehingga circuit switching kurang efisien diterapkan pada komunikasi data.

Packet Switching merupakan suatu teknik komunikasi data yang terjadi pada Protocol WAN dimana data ditranmisikan kedalam paket-paket data dan apabila terdapat suatu data atau message panjang dan melebihi kapastitas transmisi akan dipotong menjadi barisan-barisan paket yang kecil. Setiap paket untuk dikirim terdiri dari data user dan info control. Info control sendiri merupakan suatu info pada paket data dan berisi alamat tujuan dimana paket tersebut dapat ditransfer melalui jaringan untuk mencapai tujuan.

Pada packet switching packet data akan dikonfersi kebentuk data rate yang mana dua buah station berbeda data rate nya dapat saling berhubungan dan tukar informasi. Apabila traffic suatu jaringan mulai padat akan dilakukan pemblokan pada packet/call yang akan diterima, hal ini dilakukan melihat kondisi beban traffic jaringan lagi padat dan jika traffic mulai menurun maka call akan diijinkan masuk. Untuk packet switched network packet diijinkan masuk tetapi delay delivery akan bertambah sesuai banyaknya packet yang masuk. Untuk delay waktu akan diprioritaskan pada packet yang pertama kali diterima dan selanjutnya. Berbeda untuk circuit switching koneksi packet data harus dengan data rate yang konstan artinya setiap perangkat yang terhubung dengan perangkat lain mengirimkan rate data yang sama. Dan hal ini yang membatasi koneksi suatu host dengan workstation.


 

Teknologi WAN - Circuit Switching


CIRCUIT SWITCHING

Dalam dunia telekomunikasi, jaringan circuit switching adalah jaringan yang mengalokasikan sebuah sirkuit (atau kanal) yang dedicated di antara nodes dan terminal untuk digunakan pengguna untuk berkomunikasi. Sirkuit yang dedicated tidak dapat digunakan oleh penelepon lain sampai sirkuit itu dilepaskan, dan koneksi baru bisa disusun. Bahkan jika tidak ada komunikasi berlangsung pada sebuah sirkuit yang dedicated, kanal tersebut tetap tidak dapat digunakan oleh pengguna lain. Kanal yang dapat dipakai untuk hubungan telepon baru disebut sebagai kanal yang idle.


Untuk call setup dan pengendalian (dan keperluan administratif lainnya) dapat digunakan sebuah kanal pensinyalan yang dedicated dari node terakhir ke jaringan. ISDN adalah salah satu layanan yang menggunakan sebuah kanal pensinyalan terpisah. Plain Old Telephone Service (POTS) tidak memakai pendekatan ini.

Sebuah metoda untuk membangun, memonitor perkembangan, dan menutup sebuah koneksi adalah dengan memanfaatkan sebuah kanal terpisah untuk keperluan pengontrolan, misalnya untuk linksantar telephone exchanges yang menggunakan CCS7 untuk komunikasi call setup dan informasi kontrol dan menggunakan TDM untuk transportasi data di sirkuit tersebut.

Sistem telepon zaman dahulu merupakan contoh penggunaan circuit switching. Pelanggan meminta operator untuk menghubungkan mereka dengan pelanggan lain, yang mungkin berada pada yang sama, atau melalui sebuah inter-exchange link dan operator lain. Dimanapun posisi para pelanggan ini, tetap terbentuk sebuah koneksi antar telepon kedua pelanggan selama hubungan telepon berlangsung. Kawat tembaga yang sedang digunakan untuk koneksi ini tidak dapat digunakan untuk hubungan telepon lain, walaupun para pelanggan ini tidak sedang berbicara dan jalur ini dalam kondisi tidak digunakan (silent).

Akhir-akhir ini sudah dapat dilakukan multiplexing terhadap berbagai koneksi yang terdapat pada sebuah konduktor, namun demikian tetap saja setiap kanal pada link yang mengalami multiplexingselalu berada pada salah satu dari dua kondisi ini : dedicated pada sebuah koneksi telepon, atau dalam keadaan idle. Circuit switching mungkin relatif tidak efisien karena kapasitas jaringan bisa dihabiskan pada koneksi yang sudah dibuat tapi tidak terus digunakan (walaupun hanya sebentar). Di sisi lain, keuntungannya adalah cepatnya membuat koneksi baru, dan koneksi ini bisa digunakan dengan leluasa selama dibutuhkan.

Pendekatan lain adalah packet switching yang membagi data yang akan dikirimkan (misalnya, suara digital atau data komputer) menjadi kepingan-kepingan yang disebut paket, yang lalu dikirimkan melewati sebuah shared network. Jaringan packet switching tidak membutuhkan sebuah sirkuit khusus untuk melakukan koneksi. Dengan pendekatan ini banyak pasangan node dapat melakukan komunikasi yang hampir simultan pada kanal yang sama. Dengan tiadanya koneksi yang dedicated, masing-masing paket yang diberikan dilengkapi dengan alamat tujuan sehingga jaringan dapat mengirimkan paket tersebut ke tujuan yang diinginkan.
 

Format Header IP versi 4


Format Header IP versi 4

Protokol Internet (Inggris Internet Protocol disingkat IP) adalah protokol lapisan jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork (internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host di jaringan komputer berbasis TCP/IP. Versi IP yang banyak digunakan adalah IP versi 4 (IPv4) yang didefinisikan pada RFC 791 dan dipublikasikan pada tahun 1981, tetapi akan digantikan oleh IP versi 6 pada beberapa waktu yang akan datang.

Protokol IP merupakan salah satu protokol kunci di dalam kumpulan protokol TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data aktual yang dikirimkan melalui jaringan dari satu titik ke titik lainnya. Metode yang digunakannya adalah connectionless yang berarti ia tidak perlu membuat dan memelihara sebuah sesi koneksi. Selain itu, protokol ini juga tidak menjamin penyampaian data, tapi hal ini diserahkan kepada protokol pada lapisan yang lebih tinggi (lapisan transport dalam OSI Reference Model atau lapisan antar host dalam DARPA Reference Model), yakni protokol Transmission Control Protocol (TCP).

Header IP terdiri atas beberapa field sebagai berikut:


Field
Panjang
Keterangan
Version
4 bit
Digunakan untuk mengindikasikan versi dari header IP yang digunakan. Karena memiliki panjang 4 bit, maka terdapat 24=16 buah jenis nilai yang berbeda-beda, yang berkisar antara 0 hingga 15. Meskipun begitu hanya ada dua nilai yang bisa digunakan, yakni 4 dan 6, mengingat versi IP standar yang digunakan saat ini dalam jaringan dan Internet adalah versi 4 dan 6 merupakan singkatan dari versi selanjutnya (IPv6). Lihat situs web IANA untuk informasi mengenai field ini lebih lanjut.

Header length
4 bit
Digunakan untuk mengindikasikan ukuran header IP. Karena memiliki panjang 4 bit, maka terdapat 24=16 buah jenis nilai yang berbeda-beda. Field header length ini mengindikasikan bilangan double-word 32-bit (blok 4-byte) di dalam header IP. Ukuran terkecilnya adalah 5 (0x05), yang menunjukkan ukuran terkecil dari header IP yakni 20 byte. Dengan jumlah maksimum dari IP Options, ukuran header IP maksimum adalah 60 byte, yang diindikasikan dengan nilai 15 (0x0F).

Type-of Service (TOS)
8 bit
Field ini digunakan untuk menentukan kualitas transmisi dari sebuah datagram IP. Ada dua jenis TOS yang didefinisikan, yakni pada RFC 791 dan RFC 2474. Hal ini akan dibahas pada seksi berikutnya.

Total Length
16 bit
Merupakan panjang total dari datagram IP, yang mencakup header IP dan muatannya. Dengan menggunakan angka 16 bit, nilai maksimum yang dapat ditampung adalah 65535 byte. Untuk datagram IP yang memiliki ukuran maksimum, field ini memiliki nilai yang sama dengan nilai maximum transmission unit yang dimiliki oleh teknologi protokol lapisan antarmuka jaringan.

Identifier
16 bit
Digunakan untuk mengidentifikasikan sebuah paket IP tertentu yang dikirimkan antara node sumber dan node tujuan. Host pengirim akan mengeset nilai dari field ini, dan field ini akan bertambah nilainya untuk datagram IP selanjutnya. Field ini digunakan untuk mengenali fragmen-fragmen sebuah datagram IP.

Flag
3 bit
Berisi dua buah flag yang berisi apakah sebuah datagram IPmengalami fragmentasi atau tidak. Meski berisi tiga bit, ada dua jenis nilai yang mungkin, yakni apakah hendak memecahdatagram IP ke dalam beberapa fragmen atau tidak.

Fragment Offset
13 bit
Digunakan untuk mengidentifikasikan ofset di mana fragmen yang bersangkutan dimulai, dihitung dari permulaan muatan IP yang belum dipecah.

Time-to-Live (TTL)
8 bit
Digunakan untuk mengidentifikasikan berapa banyak saluran jaringan di mana sebuah datagram IP dapat berjalan-jalan sebelum sebuah router mengabaikan datagram tersebut. Field ini pada awalnya ditujukan sebagai penghitung waktu, untuk mengidentifikasikan berapa lama (dalam detik) sebuah datagram IP boleh terdapat di dalam jaringan. Adalah router IP yang memantau nilai ini, yang akan berkurang setiap kali hinggap dalam router.

Protocol
8 bit
Digunakan untuk mengidentifikasikan jenis protokol lapisan yang lebih tinggi yang dikandung oleh muatan IP. Field ini merupakan tanda eksplisit untuk protokol klien. Terdapat beberapa nilai dari field ini, seperti halnya nilai 1 (0x01) untuk ICMP, 6 (0x06) untuk TCP, dan 17 (0x11) untuk UDP (selengkapnya lihat di bawah).Field ini bertindak sebagai penanda multipleks (multiplex identifier), sehingga muatan IP pun dapat diteruskan ke protokol lapisan yang lebih tinggi saat diterima oleh node yang dituju.

Header Checksum
16 bit
Field ini berguna hanya untuk melakukan pengecekan integritas terhadap header IP, sementara muatan IP sendiri tidak dimasukkan ke dalamnya, sehingga muatan IP harus memilikichecksum mereka sendiri untuk melakukan pengecekan integritas terhadap muatan IP. Host pengirim akan melakukan pengecekanchecksum terhadap datagram IP yang dikirimkan. Setiap routeryang berada di dalam jalur transmisi antara sumber dan tujuan akan melakukan verifikasi terhadap field ini sebelum memproses paket. Jika verifikasi dianggap gagal, router pun akan mengabaikan datagram IP tersebut.


Karena setiap router yang berada di dalam jalur transmisi antara sumber dan tujuan akan mengurangi nilai TTL, maka header checksum pun akan berubah setiap kali datagram tersebut hinggap di setiap router yang dilewati.

Pada saat menghitung checksum terhadap semua field di dalamheader IP, nilai header checksum akan diset ke nilai 0.

Source IP Address
32 bit
Mengandung alamat IP dari sumber host yang mengirimkandatagram IP tersebut, atau alamat IP dari Network Address Translator (NAT).

Destination IP Address
32 bit
Mengandung alamat IP tujuan ke mana datagram IP tersebut akan disampaikan, atau yang dapat berupa alamat dari host atau NAT.

IP Options and Padding
32 bit
[place holder]

 

Cara Kerja Token Ring


Token Ring

Token Ring

Topologi ini sering disebut juga topologi ring, yaitu suatu topologi yang terdiri atas satu piranti jaringan yang bertindak sebagai konsentrator seperti hub atau switch yang bertugas untuk mengatur dan mengendalikan semua komunikasi data yang terjadi. Dalam topologi ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk satu pola lingkaran atau cincin. Setiap simpul yang terbentuk dalam topologi ini mempunyai kesamaan dimana selanjutnya jaringan akan disebut sebagai loop. Data atau informasi yang dikirim dari node lain akan didefinisikan oleh node yang bersangkutan, data akan diterima apabila data tersebut ditujukan ke node yang bersangkutan, Sebaliknya data akan diteruskan ke node jika alamat yang ditujukan oleh pengirim tidak dikenal.

Cara Kerja dan Media transmisi Token Ring

Cara kerja jaringan token ring, sebuah token bebas mengalir dalam jaringan itu. Jika suatu node ingin mengirimkan paket data, maka paket data yang akan dikirimkan ditempelkan pada token, kemudian token itu membawa paket data ke tujuan. Pada waktu token berisi data, node lain tidak dapat menggunakan token itu sampai token itu menyelesaikan tugasnya mengirimkan data. Bila paket data telah disampaikan ke tujuan, node pengguna tadi melepaskan token untuk dipakai oleh node yang lain. Cara kerja ini dinamakan token passing scheme.
Metode Aksesnya melalui lewatnya sebuah token dalam sebuah lingkaran seperti Cincin. Dalam lingkaran token, komputer-komputer dihubungkan satu dengan yang lainnya seperti sebuah cincin. Sebuah Sinyal token bergerak berputar dalam sebuah lingkaran (cincin) dalam sebuah jaringan dan bergerak dari sebuah komputer-menuju ke komputer berikutnya, jika pada persinggahan di salah satu komputer ternyata ada data yang ingin ditransmisikan, token akan mengangkutnya ke tempat dimana data itu ingin ditujukan, token bergerak terus untuk saling mengkoneksikan diantara masing-masing computer Protokol Token Ring membutuhkan model jaringan Bintang dengan menggunakan kabel twisted pair atau kabel fiber optic . Dan dapat melakukan kecepatan transmisi 1MBps, 4 Mbps atau 16 Mbps. Untuk mengkoneksikan station membutuhkan Multistation Access Unit (MAU). Menghubungkan Token Ring dapat dilakukan dengan Type1,2, 3.


KONSEP TOPOLOGI TOKEN RING

Token Ring adalah sebuah cara akses jaringan berbasis teknologi ring yang pada awalnya dikembangkan dan diusulkan oleh Olaf Sederbu pada tahun 1969. Perusahaan IBM selanjutnya membeli hak cipta dari Token Ring dan memakai akses Token Ring dalam produk IBM pada tahun 1984 . Elemen kunci dari desain Token Ring milik IBM ini adalah penggunaan konektor buatan IBM sendiri (proprietary), dengan menggunakan kabel twisted pair, dan memasang hubungan aktif yang berada di dalam sebuah jaringan komputer.

Spesifikasi asli dari standar Token Ring adalah kemampuan pengiriman data dengan kecepatan 4 megabit per detik (4 Mbps), dan kemudian ditingkatkan empat kali lipat, menjadi 16 megabit per detik. Pada jaringan topologi ring ini, semua node yang terhubung harus beroperasi pada kecepatan yang sama. Implementasi yang umum terjadi adalah dengan menggunakan ring 4 megabit per detik sebagai penghubung antar node, sementara ring 16 megabit per detik digunakan untuk backbone jaringan.

Dengan Token-Ring, peralatan network secara fisik terhubung dalam konfigurasi (topologi) ring di mana data dilewatkan dari devais/peralatan satu ke devais yang lain secara berurutan. Sebuah paket kontrol yang dikenal sebagai token akan berputar-putar dalam jaringan ring ini, dan dapat dipakai untuk pengiriman data. Devais yang ingin mentransmit data akan mengambil token, mengisinya dengan data yang akan dikirimkan dan kemudian token dikembalikan ke ring lagi. Devais penerima/tujuan akan mengambil token tersebut, lalu mengosongkan isinya dan akhirnya mengembalikan token ke pengirim lagi. Protokol semacam ini dapat mencegah terjadinya kolisi data (tumbukan antar pengiriman data) dan dapat menghasilkan performansi yang lebih baik, terutama pada penggunaan high-level bandwidth.
Ada tiga tipe pengembangan dari Token Ring dasar: Token Ring Full Duplex, switched Token Ring, dan 100VG-AnyLAN. Token Ring Full Duplex menggunakan bandwith dua arah pada jaringan komputer. Switched Token Ring menggunakan switch yang mentransmisikan data di antara segmen LAN (tidak dalam devais LAN tunggal). Topologi token ring manghubungkan semua nod menggunakan medium penghatar.

Karekteristik Topologi Token Ring
Ø Addressing
Topologi ring membenarkan pengalamatan unicast, multicast dan broadcast. Setiap nod akan memeriksa alamat penerima pada frame yang mereka terima.

Ø Antaramuka
Antaramuka untuk topologi ini adalah bersifat aktif, dimana setiap kali frame atau data melalui antaramuka, signal/data/frame akan di kuatkan semula supaya nod seterusnya akan menerima signal yang baik.

Ø Hubungan Point-to-Point
Dalam topologi token Ring, hubungan antara nod adalah point-to-point.

Ø Penghantaran Data
Cara penghantaran data melalui medium penghatar adalah sehala (unidirectional).

Ø Midum penghataran
Pada kebiasaanya, medium penghantaran adalah kabel UTP, coaxial dan fiber optic.

Kelebihan dan Kekurangan Topologi Token Ring
Bentuk Framenya :

 

Cara Kerja Dan Frame Ethernet


Cara Kerja Dan Frame Ethernet

Spesifikasi Ethernet mendefinisikan fungsi-fungsi yang terjadi pada lapisan fisik dan lapisan data-link dalam model referensi jaringan tujuh lapis OSI, dan cara pembuatan paket data ke dalam frame sebelum ditransmisikan di atas kabel.

Ethernet merupakan sebuah teknologi jaringan yang menggunakan metode transmisi Baseband yang mengirim sinyalnya secara serial 1 bit pada satu waktu. Ethernet beroperasi dalam modus half-duplex, yang berarti setiap station dapat menerima atau mengirim data tapi tidak dapat melakukan keduanya secara sekaligus. Fast Ethernet serta Gigabit Ethernet dapat bekerja dalam modus full-duplex atau half-duplex.

Ethernet menggunakan metode kontrol akses media Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection untuk menentukan station mana yang dapat mentransmisikan data pada waktu tertentu melalui media yang digunakan. Dalam jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet, setiap komputer akan "mendengar" terlebih dahulu sebelum "berbicara", artinya mereka akan melihat kondisi jaringan apakah tidak ada komputer lain yang sedang mentransmisikan data. Jika tidak ada komputer yang sedang mentransmisikan data, maka setiap komputer yang mau mengirimkan data dapat mencoba untuk mengambil alih jaringan untuk mentransmisikan sinyal. Sehingga, dapat dikatakan bahwa jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet adalah jaringan yang dibuat berdasrkan basis First-Come, First-Served, daripada melimpahkan kontrol sinyal kepada Master Station seperti dalam teknologi jaringan lainnya.

Jika dua station hendak mencoba untuk mentransmisikan data pada waktu yang sama, maka kemungkinan akan terjadi collision (kolisi/tabrakan), yang akan mengakibatkan dua station tersebut menghentikan transmisi data, sebelum akhirnya mencoba untuk mengirimkannya lagi pada interval waktu yang acak (yang diukur dengan satuan milidetik). Semakin banyak station dalam sebuah jaringan Ethernet, akan mengakibatkan jumlah kolisi yang semakin besar pula dan kinerja jaringan pun akan menjadi buruk. Kinerja Ethernet yang seharusnya 10 Mbit/detik, jika dalam jaringan terpasang 100 node, umumnya hanya menghasilkan kinerja yang berkisar antara 40% hingga 55% dari bandwidth yang diharapkan (10 Mbit/detik). Salah satu cara untuk menghadapi masalah ini adalah dengan menggunakan Switch Ethernet untuk melakukan segmentasi terhadap jaringan Ethernet ke dalam beberapa collision domain.





Ethernet mentransmisikan data melalui kabel jaringan dalam bentuk paket-paket data yang disebut dengan Ethernet Frame. Sebuah Ethernet frame memiliki ukuran minimum 64 byte, dan maksimum 1518 byte dengan 18 byte di antaranya digunakan sebagai informasi mengenai alamat sumber, alamat tujuan, protokol jaringan yang digunakan, dan beberapa informasi lainnya yang disimpan dalam header serta trailer (footer). Dengan kata lain, maksimum jumlah data yang dapat ditransmisikan (payload) dalam satu buah frame adalah 1500 byte.

Ethernet menggunakan beberapa metode untuk melakukan enkapsulasi paket data menjadi Ethernet frame, yakni sebagai berikut:

1.      Ethernet II (yang digunakan untuk TCP/IP)
2.      Ethernet 802.3 (atau dikenal sebagai Raw 802.3 dalam sistem jaringan Novell, dan digunakan untuk berkomunikasi dengan Novell NetWare versi 3.11 atau yang sebelumnya)
3.      Ethernet 802.2 (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 without Subnetwork Access Protocol, dan digunakan untuk konektivitas dengan Novell NetWare 3.12 dan selanjutnya)
4.      Ethernet SNAP (juga dikenal sebagai Ethernet 802.3/802.2 with SNAP, dan dibuat sebagai kompatibilitas dengan sistem Macintosh yang menjalankan TCP/IP)

Sayangnya, setiap format frame Ethernet di atas tidak saling cocok/kompatibel satu dengan lainnya, sehingga menyulitkan instalasi jaringan yang bersifat heterogen. Untuk mengatasinya, lakukan konfigurasi terhadap protokol yang digunakan via sistem operasi.
 

Setting DNS


SETTING DNS (DOMAIN NAME SYSTEM) SERVER DI LINUX DEBIAN LEWAT VMWARE
1.      Pastikan vmvare sudah terinstall OS Debian 4.
2.      Masukkan cd debian 1, lalu ketik perintah #apt-cdrom add
3.      Lalu kita install bind9 dengan perintah #apt-get install bind9
4.      Lalu kita masuk ke #cd /etc/bind
5.      Kita edit named.conf dengan perintah #nano named.conf
6.      Cari tulisan :
zone “127.in-addr.arpa” {
type master;
file “/etc/bind/db.127”;
};
            Ditambahkan dibawahnya :
                        zone “amir.com" {
                        type master;
                        file “/etc/bind/db.debian”;
                        };
                        zone “192.in-addr.arpa” {
                        type master;
                        file “/etc/bind/db.192”;
                        };
                         Kemudian save.
7.      Copy file db.127 dengan db.192 dengan perintah #cp db.127 db.192
8.      Copy file db.local dengan db.debian dengan perintah #cp db.local db.debian
9.      Lalu kita edit file db.192 dengan perintah #nano db.192
Edit pada bagian :      @         IN        NS       localhost.
Tambahkan     :           1.21.168          IN        PTR     amir.com
                                     www   IN        PTR     amir.com
lalu save.
10.  Lalu masuk ke db.debian dengan perintah #nano db.debian
Edit pada bagian :      @         IN        NS       localhost.
                                    @         IN        NS       amir.com.
                                    @         IN        A         192.168.21.1  
                                    www    IN        A         192.168.21.1
lalu save.
11.  Kemudian restart bind-nya dengan perintah #/etc/init.d/bind9 restart
12.  Kemudian kita masuk ke resovl.conf dengan perintah #nano /etc/resolv.conf
13.  Lalu edit menjadi :     search amir.com
nameserver 192.168.21.1
14.  Lalu kita restart bind-nya lagi dengan perintah #/etc/init.d/bind9 restart
15.  Kemudian kita coba ping dengan cara #ping amir.com
16.  Jika berhasil menyambung berarti setting DNS kita berhasil.
17.  SELESAI DAN SELAMAT MENCOBA.
 

SOP (Standard Operating Procedure) Merakit PC


SOP (Standard Operating Procedure) Merakit PC

SOP (Standart Operating Procedure) Perakitan Komputer

1. persiapkan alat yang digunakan (obeng +, obeng -, gelang statik dll)
2. data semua komponen yang akandipasang
3. ambil mainboard dan buka pengait / socket prosesor
4. ambil prosesor dan pasang pada socket prosesor dimainboard sesuai posisinya secara benar
5. kunci prosesor dengan mengaitkan, pengait socket prosesor di main board
6. pasang dan kunci pengait heatsink fan prosesor dimainboard secara benar
7. pasang memory dan kunci memory pada mainboard yang sesuai secara benar
8. keluarkan casing dan buka semuapengait penutup samping kedua casing
9. lepaskan tutup samping kedua casing
10. pasang backing panel mainboard pada casing yang sesuai dengan baik dan benar
11. pasang mainboard pada casing dan baut denganerat damn benar
12. pasang floppy pada casing yang sesuai lalu baut dengan raapat
13. pasang kabel front panel casing pada mainboard yang sesuai dengan benar
14. pasang Harddisk pada casing yang sesuai lalu baut dengan rapat
15. tancapkan kabel power pada power supply pada mainboard yang sesuai
16. tancapkan kabel data CDROM, Floppy dan Harddisk pada mainboard yang sesuai
17. rapikan kabel dalam casing jangan sampai mengganggu heatsink fan pada processor
18. sambungkan kabel data monitor, keyboard, mouse dan kabel electric power pada port yang sesuai secara benar
19. nyalakan PC dan setting BIOS sesuai dengan peripheral yang ada serta sesuai dengan hardware yang terpasang
20. install dengan OS yang tersedia dan sesuaikan
21. check hardware melalui OS apakah sudah berfungsi semua dengan baik
22. matikan komputer menggunakan shutdown secara sempurna
23. lepas semua cable yang menancap diport lalu pasang dan baut masing-masing penutup casing dengan rapat
24. PC Siap digunakan

SOP Troubleshooting PC (Diagnosis kerusakan PC)
1. Siapkan dan pasang kabel- kabel pada port yang sesuai
2. pasang speaker pendeteksi pada mainboard dengan baik
3. nyalakan PC dan dengarkan kode signal yang ditimbulkan bila berbunyi beep sekali dan berturut-turut maka lepaskan memory dan ganti dengan memory yang baik
4. Bila terdengar beep 4 kali, maka lepaskan VGA dan ganti dengan yang baik
5. Bila terjadi restart berulang- ulang,maka check powersupply, kemungkinan terjadi penurunan daya, dan ganti powersupply dengan yang baik
6. bila tidak terdengar signal, tapi tidak terdapat tampilan dimonitor, check pada processor apa ada perubahan suhu atau tidak. jika terjadi perubahan suhu kemungkinan prosesor masih normal & sebaliknya
7. jika BIOS tidak dapat menyimpan perubahan yang kita setting, biasanya nampak pada jam dan tanggal yang masih default pada setting awal. maka ganti baterai CMOS dengan baterai yang bagus

SOP REPAIRING SYSTEM (Perbaikan Sistem)
1. Periksa PC,apakah komponen sudah terpasang dengan baik
2. Periksa kabel- kabel apakah sudah terpasang dengan baik
3. tekan tombol POST (power on sell test), teliti untuk signal yang dikeluarkan perhatiklan bunyi atau putaran heatsink fan pada prosesor, apakah sudah berputar dengan normal
4. perhatikan tanggal BIOS apa sudah sesuai dengan settingan yang kita lakukan
5. install dengan program aplikasi untuk mengoptimalkan kinerja hardware
6. bila terjadi hang, periksa kinerja memory apa sudah bekerja dengan normal / optimal (dengan task manager)
7. bila terjadi gambar pecah / warna tidak optimal, maka install driver VGA
8. jika terjadi dumping,periksa memory apa sudah normal atau periksa sistem/software yang bekerja kemungkinan terjadi crash / rusak sistem antara OS dengan Applikasi

Thank's to ghifari.co.cc